LUKISAN HATI
Kanvasnya hanya sekeping hati
yang bertahun dicalit warna luka
dalam kembara mencari makna
sebuah kehidupan
dan ribuan kenangan
menjadi warna-warna basah
ditebar dan dipusar berus sabar tawakal
lalu kering di panas mentari uji.
Dia dengan sabar setia
melukiskan terus ke kanvas hidupnya
dengan lakaran pedoman
bersama gerak naluri
tangannya menari-nari ke kanan ke kiri
menebar warna-warna kenangan
warna-warna perjalanan panjang
dicalitnya lagi dengan jaluran mimpi
yang masih sudi singgah menghampiri
bersama untaian pelangi.
Setelah tertebar ke seluruh kanvas
warna-warna dari segala kenangan
lalu dengan payah dibingkaikan
diberinya judul impian
dan dalam debar dia berbisik:
Inilah lukisan hati
hadiah buatmu yang mengerti.
MYA MARJA
Bandar Seri Jempol, NS.
13 FEBRUARI 2008.
(Mingguan Malaysia - 17 FEBRUARI 2008)
~Selagi kudrat dan akal masih diberi Allah, walau apa pun warna yang singgah, tebarlah. Ratakan ia menjadi lukisan abadi sejati dalam reda. Andai tersua dengan insan nan mengerti, hulurkan setulus hatimu hadiah ini. Moga kita temui redaNya dalam pencarian ini...
Alhamdulillah... Alhamdulilah... Alhamdulillah...
~Selagi kudrat dan akal masih diberi Allah, walau apa pun warna yang singgah, tebarlah. Ratakan ia menjadi lukisan abadi sejati dalam reda. Andai tersua dengan insan nan mengerti, hulurkan setulus hatimu hadiah ini. Moga kita temui redaNya dalam pencarian ini...
Alhamdulillah... Alhamdulilah... Alhamdulillah...
4 comments:
Lukisan Hati? Hmm... macam tajuk novel cinta je ;)
Bro suka banget puisi ini...tengah frust ke macam semuanya terluah di puisi hehehe... rekodlah 2 minggu berturut-turut sajak kuar Mingguan Malaysia. Tahniah!
Tahniah..terungkap sudah sebuah Lukisan Hati..teruskan perjuanganmu
Tajuk novel pun boleh juga, ustazah. :)
Sahabatku Kamal, tulis dengan hati, hati yang dalam... Tak sangka juga boleh keluar berturut-turut dalam masa dua minggu, walhal punyalah susah nak tembus ke akhbar itu.
Terima kasih jiwa yang mengerti...
Post a Comment